Selamat Hari Raya Waisak! Ini Dia Sejarah Dari Hari Waisak - Hari Nasional

SALATIGA - Indonesia selaku negeri yang mempunyai keanekaragaman, budaya, suku, adat istiadat, tidak mengherankan bila sebagian masyarakat Indonesia ikut memeringati Hari Raya Waisak yang jatuh pada Senin, 16 Mei 2022.


Hari Raya Waisak

Dalam sejarah, Waisak dirayakan tiap Mei tepatnya pada waktu cerah bulan ataupun dengan sebutan lain ialah Purnama Sidhi buat memeringati Trisuci Waisak ialah 3 peristiwa berarti, semacam kelahiran, penerangan agung, serta kematian Buddha Gautama.

Kelahiran yang diartikan merupakan lahirnya Pangeran Siddharta di Halaman Lumbini pada tahun 623 SM, Pangeran Siddharta menggapai Penerangan Agung serta jadi Buddha di Buddha- Gaya ataupun Bodh Style pada umur 35 tahun pas pada tahun 588 SM, sedangkan itu Buddha Gautama Parinibbana meninggal di Kusinara pada umur 80 tahun pada tahun 543 SM.

3 peristiwa ini dinamakan Trisuci Waisak. Keputusan memperingati Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sejagat World Fellowship of Buddhists( WFB) yang awal di Sri Lanka pada tahun 1950.

Perayaan ini dicoba pada purnama awal pada bulan Mei, serta terus diperingati tiap tahunnya di bulan sama, tetapi berbeda bertepatan pada membiasakan kalender lunar kuno Vesakha.

Nama Waisak sendiri berasal dari salah satu bulan penanggalan India kuno yang pula diucap Vesakha, Vesak, ataupun Wesak.

Perayaan Hari Waisak di Indonesia menjajaki keputusan WFB tersebut, secara tradisional dipusatkan nasional di komplek Candi Borobudur, desa Borobudur, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah.

Dari sebagian sumber Tagar merangkum rangkaian perayaan Waisak nasional secara pokok di Indonesia merupakan selaku berikut.

Baca Juga : Arti Dan Contoh Penerapan Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari

Awal, pengambilan air berkat dari mata air ataupun umbul Jumprit di Kabupaten Temanggung serta penyalaan obor memakai sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.

Kedua, ritual pindapatta ialah sesuatu ritual pemberian dana masakan kepada para bhikkhu ataupun biksu oleh warga buat membagikan peluang kepada warga buat melaksanakan kebajikan.

Ketiga, samadhi pada detik- detik puncak bulan purnama ialah penentuan bulan purnama ini merupakan bersumber pada perhitungan falak, sehingga puncak purnama bisa terjalin pada siang hari.

Komentar

Postingan Populer